Dikatakan produksi sampah masyarakat sangat tinggi, sementara tempat pembuangan sampah terbatas. Menurut Annisa, pengolahan sampah seharusnya dimulai dari pemilahan sampah organik dan anorganik di setiap rumah tangga. Sayangnya, itu belum banyak dilakukan warga. "Kalau pun sudah dilakukan warga, kenyataannya sampah yang sudah dipilah sejak Bagi sebagian orang limbah plastik, kertas dan karton adalah sampah yang harus disingkirkan. Tapi sebagian lain melihatnya bernilai ekonomis, dijual secara kiloan, meski dengan harga lebih murah. Bagi anggota Kelompok Ito Bersatu, nilai limbah-limbah tersebut bisa jauh lebih berharga. Melalui pengolahan secara kreatif, nilai sampah-sampah ini jauh dari nilai aslinya. Kelompok Ito Bersatu adalah kelompok bentukan program pemberdayaan masyarakat pesisir Coastal Community Development Project-International Fund Agriculture Development/CCDP-IFAD yang khusus pada Pengelolaan Sumber Daya Alam PSDA di Kota Makassar, Sulsel, tepatnya di Kelurahan Kampung Buyang, Kecamatan Tamalate. Dibentuk pada Agustus 2015, beranggotakan 10 orang warga setempat. “Seluruh anggotanya adalah orang-orang yang kita anggap memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan itu bisa dilihat dari aktivitas mereka selama ini,” ungkap Suryanty, Ketua Kelompok Ito Bersatu ketika ditemui di rumahnya, Sabtu 10/3/2018. baca Mengenal Kampung Daur Ulang Sampah Makassar Kelompok kerajinan tangan Ito Bersatu di Kota Makassar, Sulsel, yang membuat beraneka macam suvenir dari sampah-sampah plastik dan karton. Produknya sangat cantik dan rapi, tidak terlihat berasal dari bahan sampah. Foto Wahyu Chandra/Mongabay Indonesia. Suryanty sendiri adalah penggiat daur ulang sampah sejak lama, yang telah menjadikan usaha ini sebagai sumber penghasilan, selain usaha menjahit. Ia banyak membuat kerajinan tangan dari sisa kain yang tak terpakai, plastik dan karton-karton. Ia juga terampil membuat aneka ragam sulaman tangan untuk dijadikan tas dan taplak meja. Semua pengetahuan itu diperoleh ketika masih SMA, sebagai kegiatan hobi mengisi waktu luang. “Dari dulu memang saya hobi kerajinan tangan, sudah menjadi kesenangan tersendiri. Kini lebih semangat lagi mengerjakannya karena bisa menghasilkan uang,” tambahnya. Ia bahkan sempat belajar banyak kerajinan tangan dari bahan eceng gondok, meski belum ditekuninya secara serius. Menurutnya, daur ulang dari limbah plastik lebih mudah karena tidak melalui proses yang rumit, seperti dalam usaha kerajinan berbahan eceng gondok. Bahannya mudah diperoleh di sekitar, seperti sisa botol dan gelas plastik, kantong plastik, bungkus makanan kemasan, kaleng botol minuman, dan lainnya. baca Di Bank Sampah Ini, Sampah Bisa Ditukar dengan Minyak Goreng Salah satu produk kelompok Ito Bersatu dari Kota Makassar, Sulsel, berupa alas atau baki untuk kelengkapan pesta. Ada juga wadah untuk toples dan botol minuman, berharga Rp75 ribu hingga seratusan ribu rupiah. Foto Wahyu Chandra/Mongabay Indonesia Tidak hanya melalui pelatihan, keterampilan Suryanty ini juga diperoleh dari di internet dan Youtube, bergabung dalam komunitas daur ulang di facebook, serta belajar dari teman-temannya. “Saya senang belajar dan kemudian mengajarkannya ke orang lain,” tambahnya. Bantuan CCDP-IFAD berupa beragam peralatan usaha, seperti mesin jahit, semakin memotivasi Suryanti dengan kawan-kawannya. “Kita sering kumpul-kumpul, bikin beragam macam kerajinan tangan dari limbah plastik dan karton. Ada beberapa anggota yang belum begitu terampil, kita ajari juga. Saling belajar lah.” Bekerja secara kelompok, menurutnya, membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat. Pekerjaan yang dulunya memakan waktu tiga hari, bisa diselesaikan sehari saja. Mereka juga bisa berdiskusi tentang masalah-masalah yang terjadi di sekitar mereka. Tantangannya adalah terkadang sulit mengumpulkan seluruh anggota kelompok secara bersama karena faktor kesibukan. “Tiap orang kan punya kesibukan dan pekerjaan masing-masing. Saya sendiri bekerja sebagai tukang jahit, kadang banyak kerjaan. Apalagi sekarang baru habis melahirkan. Tinggal pintar-pintarnya kita mencari waktu yang lowong untuk semua.” Menjual produk daur ulang juga butuh pasar tersendiri, karena harganya yang cukup mahal, meski harga itu sebenarnya sebanding dengan proses pengerjaannya yang butuh waktu agak lama. Suryanty memperlihatkan sejumlah produk kerajinan tangan hasil karya anggota kelompok. Ada aksesoris pembungkus toples kue, taplak meja dan tas jinjing. Ada juga beraneka jenis gelang dan bros. Sekilas terlihat kerumitan dalam pembuatannya, tetapi hasilnya hampir tak terlihat sebagai produk hasil daur ulang. Sangat rapi dan elegan. “Ini sebenarnya gampang, hanya butuh waktu lama menyiapkan bahan bakunya. Kalau dikerja sendiri butuh waktu berminggu-minggu. Apalagi kalau hanya jadi kerja sampingan saja.” baca Sampah Plastik, Harus Ada Inovasi Pemanfaatannya Produk olahan limbah kelompok Ito Bersatu dari Kota Makassar, Sulsel, sering diikutkan dalam pameran. Produknya yang bagus dan cantik sering mendapat respons yang baik dari masyarakat. Foto Suharman/DP2 Kota Makassar/Mongabay Indonesia. Menurutnya, membuat produk daur ulang ini membutuhkan kesabaran dan ketekunan tersendiri untuk mendapatkan hasil yang bagus. Harga produknya pun beragam sesuai ukuran dan kerumitannya. Dari harga Rp75 ribu hingga ratusan ribu. Tidak hanya menjual produk, mereka juga memberi pelatihan untuk pelajar dan ibu-ibu rumah tangga yang tertarik menekuni usaha ini. “Kita sering bikin pelatihan di rumah ini. Ada belajar menganyam, menjahit dan membuat produk-produk dari limbah lainnya. Kalau ada yang minta diajarkan di tempat lain kita juga bisa diundang,” tambahnya. Untuk bahan baku, selain dari limbah plastik sendiri dan tetangga sekitar, juga diperoleh dari bank sampah yang mereka kelola. Untuk rumah tangga sendiri, mereka gencar mengampanyekan pemilahan sampah. baca Ibu Rumah Tangga, Kunci Penanggulangan Sampah Plastik Berbagai Kegiatan Kegiatan kelompok ini ternyata tidak hanya sekedar daur ulang sampah, namun jauh lebih beragam. Misalnya melakukan pembenahan lingkungan, pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, pembuatan komposter pupuk, pemeliharaan tanaman, penyuluhan dan sosialisasi, serta pembentukan bank sampah. “Beberapa bulan lalu kita lakukan perbaikan taman SPBU di dekat kantor Brimob itu. Kita gotong-royong memoles taman supaya lebih cantik.” Bank sampah binaan kelompok ini juga masih berjalan, meski bermitra dengan pihak lain. Keberadaan Bank Sampah ini cukup aktif dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Terintegrasi dengan bank sampah pusat yang dikelola oleh Pemkot Makassar. baca Menariknya Produk Olahan Sampah dari Desa Hutan Monyet Aktivitas pengelolaan sampah di Bank Sampah di Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sulsel. Setiap anggota kelompok memiliki tugas tersendiri, ada yang menyortir, menimbang dan mencatat. Foto Wahyu Chandra/Mongabay Indonesia Kini program CCDP-IFAD telah berakhir namun Suryanty akan tetap mempertahankan keberadaan kelompok. Apalagi mereka memiliki banyak peralatan yang seharusnya bisa dimaksimalkan. “Usaha kerajinan tangan ini sebenarnya prospeknya bagus. Pembelinya selalu ada dan harganya bagus. Tinggal bagaimana fokus saja, pak. Apalagi ibu-ibu di sini sudah banyak yang terampil, tinggal diarahkan dan butuh pendampingan lanjutan.” Suryanty juga berharap ini bisa diperluas tidak hanya untuk kelompok-kelompok, tapi juga untuk para pelajar. Apalagi selama ini telah banyak pelajar dari berbagai sekolah yang datang belajar di kelompok tersebut. “Dulu rumah ini sering penuh anak-anak sekolah datang untuk belajar karena tugas dari sekolah. Mereka cukup terampil.” baca juga Sampah Dikumpulkan, Buku Dipinjamkan Menurut Suharman, Tenaga Pendamping Desa TPD IFAD Makassar, produk kelompok ini memang cukup bagus dan sering diikutkan dalam berbagai kegiatan pameran. Hanya terkendala pada pemasaran secara luas. Selama ini, pemasaran hanya melalui media sosial secara individu, belum berskala luas atau di gerai toko. “Produk mereka sangat bagus dan terlihat profesional, cuma harus dipikirkan bagaimana memikirkan pasar mereka. Mereka telah mengalokasikan waktu yang besar untuk itu semua namun kemudian keuntungan secara finansial belum bisa mereka dapatkan. Ini yang kadang membuat produktivitas mereka berkurang,” tambahnya. Suharman berharap dengan berakhirnya program CCDP IFAD akan ada program lain yang bisa membantu pengembangan usaha kelompok ini. “Ini bisa menjadi industri kreatif rumah tangga yang prospektif dalam membantu meningkatkan income rumah tangga. Bisa menjadi solusi pementasan kemiskinan di masyarakat pesisir.” Artikel yang diterbitkan oleh Produkunggulan dari Bank Sampah Rukun Santoso adalah pembuatan produk tas, dompet serta tas laptop yang berasal dari sampah plastis. Sampah yang berasal dari plastis merupakan salah satu jenis sampah yang sulit untuk diuraikan dalam waktu pendek. Jumlah sampah plastis di Indonesia tahun 2019 diperkirakan sebesar 9,52 juta ton atau hampir 14 %
Buat kamu yang sering memasak, mungkin ada banyak sampah atau limbah organik yang dihasilkan dari kegiatan memasakmu itu. Sampah atau limbah tersebut mungkin saja langsung kamu buang ke tempat sampah. Lambat laun, sampah-sampah tersebut bisa menggunung dan menyebabkan polusi lingkungan serta menimbulkan bau gak membiarkan sampah dapurmu menjadi sumber pencemaran lingkungan, kamu bisa mengolah sampah-sampah tersebut menjadi barang bernilai ekonomis, lho. Berikut ini beberapa produk yang bisa kamu olah dari sampah atau limbah Kompos atau pupuk kompos dapat dengan mudah dibuat dari sampah dapur organik, seperti sampah sisa makanan, kulit sayur atau buah, daging busuk, hingga bumbu dapur pupuk kompos terbilang mudah. Sebagai langkah pertama, siapkan sampah dapur organik yang akan diolah. Kemudian, siapkan wadah berukuran besar untuk mengomposkan sampah. Wadah yang dipilih harus dilengkapi dengan penutup supaya pupuk yang kamu buat gak tanah secukupnya ke dalam wadah yang sudah disiapkan. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya. Setelah itu, masukkan sampah organik ke dalam wadah secara merata. Selanjutnya, masukkan lagi tanah ke dalam wadah tersebut sebagai penutup. Usahakan ketebalan sampah setara dengan ketebalan semuanya kamu lakukan, tutup wadah dengan rapat dan tunggu sekitar tiga minggu hingga menjadi kompos. Agar proses pengomposan berlangsung lebih cepat, kamu juga bisa menggunakan starter kompos seperti larutan proses pengomposan, pastikan wadah pembuat pupuk kompos yang kamu pakai gak terkena air hujan atau terkontaminasi bahan lain. Pastikan juga wadah tersebut gak terkena paparan sinar Pakan ikan atau hewan kamu mungkin memelihara ikan di rumah? Daripada beli pakan ikan, kamu bisa membuat sendiri dari limbah ini, sudah ada inovasi pembuatan limbah dapur seperti sisa nasi atau mie hingga kulit sayur atau buah menjadi pelet atau pakan ikan bernutrisi tinggi. Caranya, limbah tersebut harus difermentasi dulu selama sekitar 3 minggu untuk mengurangi amoniak dan bakteri. Proses fermentasi ini sangat penting karena dapat mengolah limbah dapur menjadi bahan organik dengan kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi. Proses ini juga dapat membantu melembutkan serat limbah yang telah terfermentasi dijemur selama seminggu. Setelah kering, limbah tersebut kemudian digiling menjadi tepung dan bisa dicetak menjadi pelet. Selain untuk ikan, pakan yang terbuat dari lomba ini bisa juga digunakan sebagai pakan berbagai hewan ternak seperti ayam, sapi, kerbau, dan Kerajinan kamu berpikir hanya sampah anorganik yang bisa didaur ulang menjadi bahan kerajinan tangan, maka kamu salah. Ada banyak sekali sampah organik yang ternyata bisa didaur ulang dan disulap menjadi berbagai kerajinan tangan yang telur bisa kamu olah menjadi pot atau hiasan warna. Limbah bonggol bawang putih dan kulit jagung bisa diubah menjadi bunga kering yang lainnya, limbah sisik ikan bisa dijadikan bahan utama pembuatan aksesoris seperti gelang, bros, anting, dan lain sebagainya. Sementara itu, tulang ikan bisa kamu sulap menjadi miniatur tokoh, miniatur kendaraan, dan masih banyak perlu cemas, berbagai DIY mengenai pembuatan kerajinan tangan dari limbah dapur bisa kamu temukan dengan mudah di internet. Jadi, kamu tertarik mau buat kerajinan apa nih? Baca Juga Hari Bumi, 8 Lagu Lokal Bertema Lingkungan Ini Wajib Masuk Playlistmu 4. Bahan kosmetik bahan seperti serbuk kulit telur bisa kamu manfaatkan sebagai masker alami wajah. Kamu bisa menggunakan masker tersebut setidaknya tiga kali dalam seminggu untuk menimbulkan efek lembut pada kulit beberapa jenis sayur atau buah juga berpotensi digunakan sebagai bahan kosmetik. Sebagai contoh, kulit buah naga mengandung antioksidan serta vitamin C dan E yang cukup tinggi sehingga bisa diolah menjadi masker alami wajah. Masker tersebut bisa membantu mengobati masalah kulit seperti, jerawat, keriput, dan Bahan obat-obatan jenis kulit buah atau sayur berkhasiat sebagai bahan obat. Kulit mentimun, misalnya, banyak dipercaya membantu menurunkan berat badan dan memperkuat sistem kekebalan itu, bagian dalam kulit pisang bisa kamu manfaatkan sebagai pemutih gigi. Kulit pisang juga bisa kamu oleskan ke tumit yang kering atau pecah-pecah untuk membuatnya kembali Bahan pembersih lantai atau kamu? Sisa kulit buah dan sayur ternyata bisa disulap menjadi bahan pembersih lantai atau desinfektan yang aman dan ramah lingkungan. Caranya, kulit buah dan sayur tersebut difermentasikan dengan air dan gula. Larutan hasil fermentasi tersebut dikenal sebagai Eco Enzyme EE. Proses pembuatan larutan pembersih alami ini cukup simpel. Pertama, siapkan alat dan bahan berikut 1 botol plastik ukuran 2 liter. Kulit buah atau sayur. Sebaiknya gunakan kulit buah atau sayur yang beraroma wangi seperti kulit jeruk, lemon, sereh, dan pandan. 100 gram gula pasir atau gula merah atau air cucian beras. 1 liter air bersih. Setelah semua alat dan bahan siap, campurkan terlebih dahulu semua bahan tersebut ke dalam botol, lalu kocok dan diamkan selama tiga bulan untuk proses beberapa minggu pertama, akan ada banyak gas yang terbentuk. Usahakan membuka tutup botol setiap hari untuk mengeluarkan gas tersebut. Kalau pembentukan gas sudah berkurang, botol bisa kamu buka seminggu sekali. Tanda larutan EE yang sudah siap digunakan adalah warnanya menjadi kotoran hewan, limbah organik dari dapurmu juga bisa diolah menjadi biogas atau sumber energi listrik. Kamu bisa memanfaatkannya untuk memasak atau menghidupkan beberapa perangkat listrik. Asyik, kan?Meski begitu, untuk mengolah sampah organik menjadi biogas atau energi listrik, kamu butuh modal awal serta riset untuk memahami cara kerja dan mempersiapkan dengan kreativitas, ternyata kita bisa membuat berbagai produk bermanfaat dari sampah dapur. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, kamu juga bisa sekaligus menghemat pengeluaran, bukan? Selain beberapa produk yang sudah disebutkan tadi, apa kamu punya ide produk lainnya? Share pendapat atau pengalamanmu di kolom komentar, yuk! Baca Juga 10 Tips Penggunaan Ponsel yang Ramah Lingkungan, Yuk Lakukan! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Komentar Reading time: 3 menit. Keripik dari buah dan sayur. Ilustrasi: Ist. Jakarta (Greeners) - Keripik sering kali diidentikkan dengan makanan ringan masyarakat Indonesia. Varian cemilan ini sangat banyak, tergantung dari bahan pembuatnya. Keripik juga mudah ditemui, mulai dari pasar tradisional hingga supermarket, jajanan keripik banyak
Biasanya kedalaman yang digunakan adalah 100 hingga 120 cm. Lubang resapan ini bisa digunakan sebagai lubang resapan air untuk meningkatkan daya serap serta mengurangi genangan air. Hanya saja, selain sebagai lubang penyerapan untuk mengurangi genangan air tersebut, biopori juga bisa digunakan untuk lubang pengolahan sisa sampah organik.
Sampahorganik basah contohnya adalah sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang. Jenis satu lagi, sampah organik kering, sampah di dalamnya sedikit mengandung air seperti kayu, ranting pohon, dan daun-daun kering. Bisa lakukan berbagai cara pengolahan sampah organik kering ataupun basah, seperti: Pembuatan Kompos.
Sumedang KORSUM - Pembudidayaan Magot atau Lalat Tentara Hitam (Black Soldier Fly) dinilai menjadi solusi pengelolaan sampah menjadi produk yang ekonomis. Karena Lalat Tentara Hitam merupakan salah satu lalat monster pemakan sampah organik yang bisa menjadi pakan ternak. Untuk itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) menyelenggarakan
limbahorganik dari masing-masing daerah berbeda. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah. organik dilihat dari kondisi wilayahnya, yaitu : 1. Daerah pesisir pantai/laut. Limbah organik yang banyak tersedia adalah. cangkang kerang laut, sisik ikan, tulang ikan, tempurung kelapa, sabut kelapa, dan lainnya. 2. yfkuNE.
  • nma1diwb6k.pages.dev/371
  • nma1diwb6k.pages.dev/397
  • nma1diwb6k.pages.dev/149
  • nma1diwb6k.pages.dev/285
  • nma1diwb6k.pages.dev/235
  • nma1diwb6k.pages.dev/75
  • nma1diwb6k.pages.dev/97
  • nma1diwb6k.pages.dev/387
  • nma1diwb6k.pages.dev/263
  • produk olahan sampah organik dari bunga yang dikeringkan